Membelah kabut di
pagi hari, sangat jelas lah sudah aku tidak lagi berada di naungan kampung
halaman, teman yang dahulu tinggal lah jua bersama cerita yang dahulu, teman
dan cerita-ceritanya pun tertinggal di seberang pulau. Ibarat berada diatas
perahu yang meninggalkan pantai dan kemudian aku menoleh ke belakang, sedih itu
pasti namun tegar itu mesti.
Naungan, suatu
kondisi dimana segala sesuatunya mudah kamu dapatkan. Dan
eng...ing...eng...sekarang aku keluar dari naungan, langkah yang cukup berani
dan penuh resiko, walaupun demikian ada harapan besar yang terbungkus dari
resiko yang sudah tentu akan ku pikul...itu yang aku yakini...mungkin sangat
absurd dengan kata “yakin” tetapi bagiku keyakinan adalah kuncinya karena
didalam “yakin” aku berserah diri kepada-NYA yang Maha Berkuasa...hanya “yakin”
yang bisa dilakukan manusia setelah ber-ikhtiar. Tidak semua orang harus keluar
dari naungannya dan tidak banyak orang yang memilih keluar dari naungannya.
Naungan ku sekarang
adalah naungan Allah Swt, naungan langit, aku ingat kata Bapak “mencari hidup itu yang penting masih
berada di bawah langit” mungkin itu kata kasar yang bisa ku artikan sebagai naungan Allah Swt. Keluar dari naungan seperti katak yang keluar dari
tempurung, dahulu aku sama sekali tidak mengerti dengan peribahasa
tersebut...ehhh sekarang malah mengalaminya sendiri. Katak yang tadinya hanya
melihat langit-langit tempurung sekarang melihat langit yang sebenarnya langit,
katak akan kesulitan karena dia bukan bunglon yang mampu kamuflase, adaptasi
untung saja itu adalah insting.
Survive, tidak cukup
hanya dengan survive melainkan dituntut untuk fighting. Hukum rimba, siapa
bilang hanya berlaku bagi Singa dan kawan-kawan, hukum rimba itu berlaku
universal..”siapa yang kuat dia yang menang”. Jangan diartikan sebagai suatu
pertarungan tarung fisik mirip perkelahian, namun “kuat” disini dalam artian
yang luas. Saya pribadi mengartikan “kuat” yakni kuat didalam pendirian, kuat
didalam mengejar passion, kuat didalam tekad, kuat didalam tegar, dan tentunya
kuat didalam menjaga semangat. Semangat didalam elemen kehidupan menurut
Socrates disimbolkan sebagai “api”, sebagaimana sifat api yang membakar seperti
itu pula peranan semangat didalam kehidupan seseorang.
...........to
be continue...........
By: dhea nahdia
0 komentar:
Post a Comment