Sunday, February 26, 2012

Pesona Lombok, Pesona Gunung Rinjani & Gili Trawangan


Kamis, 5 Januari 2012 adalah hari yang telah lama aku nantikan untuk memulai perjalanan menuju Mataram , surga para pendaki yang tidak lain adalah gunung Rinjani. Tilong Kabilah, membawa saya dan tiga orang teman  dari pelabuhan Mak
assar menuju pelabuhan Mataram (Makassar-Labuang Bajo-Bojo-Lembar) dengan lama perjalanan 2 malam 3 hari.

Sabtu pagi, 7 Januari 2012, kapal yang kami tumpangi dan kami tiitipkan kehidupan selama 2 malam 3 hari  akhirnya akan segera merapat di pelabuhan Mataram (Pelabuhan Lembar), cuaca mendung dan suasana diatas kapal masih terasa basah akibat hujan deras semalam ke
tika memasuki selat Lombok. Saya dan teman saya dengan sengaja menuju kantin dibagian atas dek kapal, menikmati secangkir teh hangat, dikejauhan tampak gunung Rinjani dan gunung Agung, sebagian pemandangan gunung tertutup awan menambah rasa penasaran kami untuk menjamah keindahan gunung Rinjani. Di kantin ini pula lah kami bertemu dengan pegawai balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang menawarkan jasa membawa kami menemui Kepala balai TNGR yang adalah satu almamater dengan kami, dengan sangat berterima kasih kami menyanggupi ajakan bapak pegawai balai TNGR.
(Pelabuhan Lembar, Mataram,NTB)

Tibalah saat yang diidam-idamkan, kapal bersandar di pelabuhan Lembar Mataram, saya dan 3 orang teman ber-iringan mengikuti bapak pegawai balai TNGR. Bapak pegawai balai rupanya sangat baik dan mengerti perasaan serta kondisi kami, sebelum melanjutkan perjalanan menuju kota Mataram, kami disuguhkan gorengan dan kopi khas Lombok di warung kopi langganan nya di pelabuhan. Bersama bapak pegawai balai TNGR kami menuju kota Mataram dengan tujuan awal bertemu bapak Kepala  balai TNGR, menikmati perjalanan menuju kota Mataram memunculkan bisikan dari pikran yang berkata selamat datang di Mataram yang disebut juga kota Seribu Mesjid. Bapak Kepala balai TNGR sangat bersahaja, memberi fasilitisai penginapan dan transportasi, namun demikian kami merasa salah berlabuh..pasalnya pendakian gunung Rinjani sudah mulai ditutup sejak kemarin. Kondisi ini membuat kami berpikir untuk segera kabur dari fasilitas dan jangkauan bapak Kepala balai TNGR. Saya dan teman saya memutuskan untuk menuruti perlakuan baik bapak Kepala balai TNGR selama tiga hari yang kemudian melarikan diri menuju kampus UMM atas rekomendasi teman yang ada di Makassar.

 Hari ke-4 di Mataram, posisi sekarang berada di kampus UMM tepat nya di sekret Mapala UMM, walau pun belum memulai pendakian ke Rinjani, namun kami bersikap "gerli alias gerak lincah"..pasal nya harus manejemen waktu perjalanan sehingga dalam 4 hari ini kami telah menyelasaikan satu daftar list kunjungan yang wajib di Lombok yakni Gili Trawangan. Gili Trawangan berada di Lombok Utara merupakan daerah wisata, Gili Trawangan adalah pulau kebebasan khususnya bagi wisatawan asing manca negara, di pulau ini turis manca negara memanjakan diri dengan berpesta pantai di malam hari dan berjemur serta menikmati pasir putih di pagi dan siang hari. Gili Trawangan pulau eksotis dengan kebebasan didalamnya. Biasanya wisatawan manca negara menuju ke Gili Trawangan dengan paket travel serangkaian dengan pulau Bali. Satu keunikan di pulau ini yakni tidak ada asap kendaraan bermotor, transportasi yang tersedia adalah sepeda dan cidomo (di Jogja disebut Andong).
(Gili Trawangan)
 Hari ke-5 di Mataram, saatnya bagi kami untuk melakukan pendakian gunung Rinjani dengan mempersiapkan peralatan dan konsumsi saat di gunung nantinya. Gunung Rinjani dengan status pendakian ditutup membuat kami melakukan perjalanan di sore hari dan melalui desa Bawanoa yg terletak tidak jauh dari pintu hutan Sembalun Lawang. Berikut kronologi pendakian gunung Rinjani.

 Hari ke-1 pendakian : Mataram - Bawanoa (4 jam dengan menggunakan angkutan umum)
                                  Bawanoa - Pos 1 Sembalun (waktu tempuh 2 jam jalur menanjak dan sedikit landai)
Hari ke-2 pendakian : Pos 1- Plawangan Sembalun dapur umum (5 jam mendaki melewati bukit penderitaan)
                                  Plawangan Sembalun - Puncak Rinjani (5 jam pendakian medan pasir)
Hari ke-3 pendakian : Plawangan Sembalun - Danau Segera Anak ( 3 jam turunan)
(Dengan kesepakatan tim pendakian, maka kami memutuskan untuk menginap 3 hari 3 malam di Danau Segera Anak untuk menikmati keindahan danau dan guunung Anak Baru Jari dari Rinjani. Pemandangan alam di danau tidak memberi rasa jenuh sedikit pun, tambah lagi banyak nya ikan di danau yang bisa dikonsumsi membuat betah untuk nge-camp di danau. Namun karena terbatasnya waktu maka pada hari ke-4 di danau kami melanjutkan perjalanan menuju pintu hutan Senaru).
(Plawangan Sembalun Rinjani)

Hari ke-6 pendakian : Danau Segera Anak - Pintu hutan Senaru (4 jam pendakian + 3 jam turunan)
(Saat tiba di pintu hutan Senaru hari sudah mulai senja, maka kami memutuskan untuk berjalan kaki menuju terminal Senaru dan menginap semalam disana, kemudian esok pagi akan melanjutkan perjalanan kembali ke kampus UMM).

Hari ke-7 dalam paket pendakian Rinjani ini dari terminal Senaru kami menuju ke Mataram (kampus UMM), waktu tempuh perjalanan kurang lebih 4 jam baru lah kami tiba di kampus UMM.Teman-teman Mapala UMM menyambut dengan suka cita. 
(Puncak Gunung Rinjani)

Waktu liburan di Mataram semakin menipis sehingga tengah malam ini kami harus melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Tengah malam kami menuju pelabuhan Lembar  dengan tujuan Surabaya  lewat Bali (Pelabuhan Padang Bai). Pagi dini hari kami tiba di pelabuhan Padang Bai Bali, kemudian melanjutkan perjalanan menuju terminal Ubung Bali - Pelabuhan Gili Manuk kemudian menyeberang ke Pelabuhan Ketapang. Dari pelabuhan Ketapang kami langsung menuju terminal terdekat dan memilih bus menuju Surabaya. Tujuh jam perjalan di dalam bus akhirnya tiba lah juga di terminal Bungur Asih Surabaya, di terminal kami dijemput oleh seorang teman dan membawa kami beristirahat di rumahnya. 
(Danau Segera Anak)
(Ikan Tangkapan dari Danau Segera Anak)
 Surabaya, akhirnya menjadi kota penutup dari sepenggal perjalanan kami dan tentu nya kembali menjadi awal dari cerita baru di akhir sebuah cerita yang lalu....




0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates