Permainan domino memiliki pertalian khusus dengan mahasiswa, walau pun sebenarnya hanya lah mahasiswa senior (mhasiswa tua..heheee) yang paling tahu perasaan nikmatnya bermain permainan ini. Seperti halnya permainan yang lain yang bersifat candu seperti itulah yang terjadi pada permainan domino.
Saya lebih tertarik dengan permainan domino dibanding memilih permaian catur dan permainan kartu remi. Mengapa demikiaaaaannnnnn??timbul pertanyaan.......hohohhooo...bagaimana tidak, saya paling malas bermain catur soalnya memberi kesan yang sangat serius dan malahan bagi banyak orang menganggap itu permainan jenius...kalau main catur..image atw kata anak sekarang "imeeJJ" yang saya bawa itu..saya serasa se-usia dengan ayah saya...HHmmm...(sebagai anak muda..ber-image tua itu mengerikan lohhh...).
Lain lagi dengan kartu remi....entah kenapa..kalau main kartu remi itu serasa akan dikejar-kejar polisi setelah pulang dari main kartu remi, entah kenapaa yaaaa kalau main kartu remi itu bawaannya mau curang ajaaa...selain itu juga serasa menjadi penjudi (perlu dijelaskan niihh sepertinya....saya mengetahui model penjudi itu sendiri yaaa dengan menilai dari media dan lingkungan mengenai bagaimana permainan judi itu..jadiiiii bukan karena pernah mengalami looohhhh...) padahal hanya bermain tuk menghabiskan waktu kosong (emang ada waktu yang kosong????waktu kan tetap berisi satuan menit dan detik...).
Mengapa domino??? Permainan domino itu emang paling asiikk..paling asiik kalau dimainkan bersama teman partner kuliah atau partner kocak teman bergaul....entah kenapa domino selalu memberi sensasi reLaaaaakkksss dan humoriissssss.....selain itu, domino juga sangat mudah dipacking...bisa dikantongi atau bila malu-malu terlihat oleh orang lain...domino sangat mudah disembunyikan....hahahaaa....
Dalam aturan umum permainan domino, pemain yang bisa menghabiskan
kartunya terlebih dahulu, dianggap sebagai pemenang. Sedangkan pemain
kedua, ketiga, dan keempat, akan dihitung sisa angka yang masih
dipegang. Pemain yang memegang sisa angka terbesar dianggap sebagai
pihak yang kalah. Saat kartu hasil kocokan dibuka, penentuan nasib
segera dimulai. Pemain yang banyak mendapat kartu berangka kembar
(balak), boleh dikata kurang beruntung. Apalagi kalau balak yang didapat
berjumlah besar, seperti 6-6 (12) atau 5-5 (10). Kartu balak bisa
menjadi kartu mati, jika lawan selalu menutup keenam kartu lainnya.
Semisal, balak 6 akan menjadi kartu mati, jika setiap turunnya kartu
1-6, 2-6, 3-6, 4-6, dan 5-6, selalu ditutup oleh pihak lawan. Hal inilah
yang menyebabkan setiap pemain akan secepat mungkin menurunkan kartu
balak dari tangannya. Walaupun begitu, mendapatkan kartu yang berangka
kecil-pun, belum tentu kemenangan akan mudah diraih. Biasanya pemain
akan lebih senang mendapatkan kartu dengan angka-angka yang
terdistribusi merata, karena dengan ini si pemain dapat menjawab setiap
angka yang ditawarkan lawan.
Pemain
yang mendapatkan empat atau lima kartu berseri, menjadi pihak yang
paling beruntung. Kemungkinan besar dia akan menguasai jalannya
permainan, hingga akhirnya meraih kemenangan. Semisal, seorang pemain
mendapatkan lima kartu berseri 1 : 1-0, 1-1, 1-3, 1-5, dan 1-6, maka
angka 1 itu akan menjadi kunci untuk meraih kemenangan. Keberuntungan
tidak sebatas itu saja. Pemain yang mendapatkan model kartu semacam ini,
dapat pula mendikte permainan lawan, dengan memberikan kesempatan atau
menutup laju lawan yang ia kehendaki.
Teknik
lain memenangkan permainan ialah dengan cara mengadu kartu. Yaitu
teknik menghentikan permainan dengan membuat angka kembar di kedua belah
sisi. Teknik ini memang mengandung resiko, karena pemain yang mengadu
kartu (pihak penantang) harus memiliki sisa angka paling kecil di antara
pemain-pemain lainnya. Jika kondisi ini tak terpenuhi, maka pihak
penantang akan menjadi pihak yang kalah.
0 komentar:
Post a Comment