Bukan nya meniru gaya cerita Raditya yang menerbitkan
judul buku unik menyebutkan kata-kata dengan campuran nama binatang, tetapi ini
hanya terinspirasi dan menyambung-nyambung kan tentang gaya bahasa judul cover
buku Radityadika...(hahahhahaa...mirip-mirip juga yaaaa)....
Pernah gak kalian merasa care, simpati, merasa
memiliki perasaan khusus kepada
seseorang...??(yaa tentunya lawan jenis dengan jenis kelamin kalian
lah)...
Saya jujur siihhh pernah seperti itu...tapi setelah
mengetahui bahwa orang yang saya curahkan perhatian padanya ternyata gak
seperti yang saya harapkan (kalo’ mau ngejekin siihhh istilahnya ini adalah
cinta bertepuk sebelah tangan)...yaaa hal seperti ini biasa lah di dunia
sandiwara perasaan dan percintaan insan muda manusia dan ini pun masih bersifat
manusiawi...(yang sepakat pasti ngangguk-ngangguk sepakat nii)
Dan...eng..ing..eng......yang dinamakan sedih pun
datang...dan curhat pun bertebaran kepada teman terdekat....dan feedback dari
mereka tetap ajaa gak ada yang nyambung...(hhmmm..namanya juga hanya jadi
pendengar..yaaa..ngerti gak ngerti lahhh jadinya)
Peribahasa klasik pun menjadi penawar...Bunyi
peribahasa itu seperti ini “Jangan berlayar bila takut gelombang”.....”jangan
jatuh cinta bila takut patah hati”....hahhhaaayyyy..weleh..weleehh..weleehh.....kayak
lagu dangdut ajaaaa yeeee..
Yang saya tahu tentang cinta itu seperti katanya
Patkai...”Cinta Dari Dulu Deritanya Tiada Akhir”....
0 komentar:
Post a Comment