SEMAR adalah sebuah misteri, rahasia Sang Pencipta.
Rahasia tersebut akan disembunyikan kepada orang-orang
yang egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati,
namun dibuka bagi orang-orang yang sabar, tulus, luhur
budi dan rendah hati. Dan orang yang di anugerahi Sang
Rahasia, atau SEMAR, hidupnya akan berhasil ke puncak kebahagiaan
dan kemuliaan nan abadi.
MAYA adalah sebuah cahaya hitam. Cahaya hitam tersebut untuk menyamarkan segala sesuatu.
Yang ada itu sesungguhnya tidak ada.
Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan.Yang bukan dikira iya.
Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru.
Maya, atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.
Di
dalam cerita pewayangan, Semar adalah putra Sang Hyang
Wisesa, ia diberi anugerah mustika manik astagina, yang
mempunyai 8 daya, yaitu:
- tidak pernah lapar
- tidak pernah mengantuk
- tidak pernah jatuh cinta
- tidak pernah bersedih
- tidak pernah merasa capek
- tidak pernah menderita sakit
- tidak pernah kepanasan
- tidak pernah kedinginan
kedelapan
daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun
atau kuncung. Semar atau Ismaya, diberi beberapa gelar
yaitu; Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswara, Batara
Samara, Sanghyang Jagad Wungku, Sanghyang Jatiwasesa,
Sanghyang Suryakanta. Ia diperintahkan untuk menguasai
alam Sunyaruri, atau alam kosong, tidak diperkenankan menguasi manusia
di alam dunia.
Di alam
Sunyaruri, Batara Semar dijodohkan dengan Dewi Sanggani putri
dari Sanghyang Hening. Dari hasil perkawinan mereka, lahirlah
sepuluh anak, yaitu: Batara Wungkuam atau Sanghyang
Bongkokan, Batara Siwah, Batara Wrahaspati, Batara
Yamadipati, Batara Surya, Batara Candra, Batara Kwera,
Batara Tamburu, Batara Kamajaya dan Dewi Sarmanasiti.
Anak sulung yang bernama Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan
mempunyai anak cebol, ipel-ipel dan berkulit hitam. Anak
tersebut diberi nama Semarasanta dan diperintahkan turun
di dunia, tinggal di padepokan Pujangkara. Semarasanta
ditugaskan mengabdi kepada Resi Kanumanasa di Pertapaan
Saptaarga.
Dikisahkan Munculnya Semarasanta
di Pertapaan Saptaarga, diawali ketika Semarasanta
dikejar oleh dua harimau, ia lari sampai ke Saptaarga dan ditolong
oleh Resi Kanumanasa. Ke dua Harimau tersebut diruwat oleh
Sang Resi dan ke duanya berubah menjadi bidadari yang
cantik jelita. Yang tua bernama Dewi Kanestren dan yang
muda bernama Dewi Retnawati. Dewi Kanestren diperistri
oleh Semarasanta dan Dewi Retnawati menjadi istri Resi
Kanumanasa. Mulai saat itu Semarasanta mengabdi di Saptaarga
dan diberi sebutan Janggan Semarsanta.
Sebagai
Pamong atau abdi, Janggan Semarasanta sangat setia kepada
Bendara (tuan)nya. Ia selalu menganjurkan untuk menjalani
laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi
tidur dan bertapa, agar mencapai kemuliaan. Banyak saran
dan petuah hidup yang mengarah pada keutamaan dibisikan
oleh tokoh ini. Sehingga hanya para Resi, Pendeta atau
pun Ksatria yang kuat menjalani laku prihatin, mempunyai semangat
pantang menyerah, rendah hati dan berperilaku mulia, yang kuat
di emong oleh Janggan Semarasanta.
Dapat
dikatakan bahwa Janggan Semarasanta merupakan rahmat yang
tersembunyi. Siapa pun juga yang diikutinya, hidupnya
akan mencapai puncak kesuksesan yang membawa kebahagiaqan
abadi lahir batin. Dalam catatan kisah pewayangan, ada tujuh orang
yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta, yaitu; Resi
Manumanasa sampai enam keturunannya, Sakri, Sekutrem,
Palasara, Abiyasa, Pandudewanata dan sampai Arjuna.
Jika
sedang marah kepada para Dewa, Janggan Semarasanta
katitisan oleh eyangnya yaitu Batara Semar. Jika dilihat
secara fisik, Semarasanta adalah seorang manusia cebol
jelek dan hitam, namun sesungguhnya yang ada dibalik itu
ia adalah pribadi dewa yang bernama Batara Semar atau
Batara Ismaya.
Karena Batara Semar tidak
diperbolehkan menguasai langsung alam dunia, maka ia
memakai wadag Janggan Semarasanta sebagai media manitis
(tinggal dan menyatu), sehingga akhirnya nama Semarasanta jarang
disebut, ia lebih dikenal dengan nama Semar.
Seperti telah ditulis di atas, Semar atau Ismaya adalah penggambaran sesuatau yang tidak jelas tersamar.
Yang ada itu adalah Semarasanta, tetapi sesungguhnya Semarasanta tidak ada.
Yang
sesungguhnya ada adalah Batara Semar, namun ia bukan Batara
Semar, ia adalah manusia berbadan cebol,berkulit hitam yang bernama
Semarasanta.
Memang benar, ia adalah Semarasanta, tetapi yang diperbuat bukan semata-mata perbuatan Semarasanta.
Jika
sangat yakin bahwa ia Semarasanta, tiba-tiba berubah
keyakinan bahwa ia adalah Batara Semar, dan akhirnya
tidak yakin, karena takut keliru. Itulah sesuatu yang
belum jelas, masih diSAMARkan, yang digambarkan pada
seorang tokoh Semar.
SEMAR adalah sebuah
misteri, rahasia Sang Pencipta. Rahasia tersebut akan
disembunyikan kepada orang-orang yang egois, tamak, iri dengki,
congkak dan tinggi hati, namun dibuka bagi orang-orang yang
sabar, tulus, luhur budi dan rendah hati. Dan orang yang
di anugerahi Sang Rahasia, atau SEMAR, hidupnya akan
berhasil ke puncak kebahagiaan dan kemuliaan nan abadi.
(herjaka)
0 komentar:
Post a Comment