Manusia terlalu sering mengeluhkan hal-hal yang
diinginkan atau hal-hal yang dilakukan dan dilaluinya untuk sebuah pengharapan
nya. Tidak sedikit yang bertingkah laku seperti ini, baik itu karena pembawaan
sifat atau hanya suatu cara untuk menghilangkan kekhawatiran namun tetap saja
memperlihatkan ketidaksabaran dari Si manusia tersebut. Hasil observasi tingkah
laku beberapa orang disekitar saya memberikan beberapa kriteria ketidaksabaran
yang menyengsakarakan dirinya sendiri yaitu sebagai berikut:
1. Mengeluh
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “keluh : terlahirnya perasaan susah (krn menderita sesuatu yg berat,
kesakitan, dsb)” dan “mengeluh : menyatakan susah krn
penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dsb)”. Sering sekali orang-orang disekitar kita mengeluh akan hal yang telah
dikerjakan nya dengan usaha yang maksimal tetapi belum menemui titik
pencapaiannya (titik pencapaian nya lebih lama dari yang direncanakan). Walau
demikian, banyak juga yang mengeluh hanya sebatas menghilangkan kekhawatiran
mereka (sama hal nya dengan berteriak sekencang-kencang nya untuk mendapatkan
perasaaan lega).
Namun apa pun maksud atau bentuk dari keluhan si manusia tetap
saja ini melambangkan ketidaksabaran dan ketidakdewasa-an dalam menghadapi
sesuatu hal yang berujung pada tingkah laku “Mengeluh”...Apa sih susah nya bila
kita bersikap diam dan tawakkal kepada-NYA, berserah diri dan mengeluh hanya
kepada-NYA dan hanya DIA yang tahu akan sengsaranya manusia diatas kekuasaan
dan kehendak-NYA yang tidak mampu manusia terka.
2. Memaksakan kehendak tanpa memperhatikan
kondisi
Terkadang manusia berada pada posisi tidak bisa berbuat
sesuatu untuk mendukung apa yang direncanakan lantaran bergantung pada kondisi
yang bisa mendukung nya. Hal seperti ini terjadi karena si manusia masih
bergantung kepada sesuatu diluar dari usahanya (entah itu dari orang lain sebagai
sponsor utama atau dari lingkungan dalam artian menunggu waktu yang tepat dari
proses). Hal seperti ini mendorong si manusia untuk melakukan hal yang tidak
direncanakan sebelumnya yang menjadi wujud akan ketidaksabaran nya. Bagaimana
bisa melakukan sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya untuk mengubah
(mempercepat proses) dari sesuatu yang telah direncanakan...sebuah perbuatan
yang tidak mempertimbangkan tingkat kegagalan dan keberhasilan. Padahal si
manusia ini hanya lah perlu untuk duduk, beraktifitas yang menyenangkan sambil
menunggu berjalannya proses yang dia nanti dan hasil dari proses yang sesuai
dengan yang diinginkannya (idealnya suatu pengharapan dari proses yang
terencana).
3. Merasa tidak mendapatkan keadilan
Orang-orang yang tidak sabar dan telah menjalani dua
dari tingkah laku yang sudah saya sebutkan diatas , maka akan merasa tidak
mendapatkan keadilan. Keadaan seperti ini akan terjadi apabila si manusia
merasa telah melakukan usaha seideal dan semaksimal mungkin namun dia tidak
mendapatkan hasil yang sesuai keinginan/harapan dari usahanya. Saya akan
memberi contoh kasus yang dialami teman saya. Dua hari yang lalu, saya diajak
chat sama teman saya, teman saya ini adalah pria yang tergolong usia nya bukan
pemuda lagi namun dia masih bujangan, dia merasa galau yang berbuntut kesedihan
(dari perkataannya)....dia mengajak saya chat dan terjadilah percakapan seperti
ini:
Teman : Met malam...saya lagi
galau nih..
Saya : Malam
jugaaaa....galau kenapa (lebaayy banget nih orang, udah dewasa begini masih
galau)
Teman : Salah
saya apaa?Apakah saya cowok yang jahat?kenapa saya diputusin padahal saya sudah
mencintai dengan tulus dan maksimal menjalani hubungan?tolong bantu saya
menghadapi ke-galau-an saya ini...
Saya : Saba
raja mas...jodoh gak kemana kok..yang penting sabar aja...
Teman : Sabar..sabar..saya
kurang baik apa dong...saya kan udah member kasih saying dengan tulus tapi
kenapa saya tetap aja diputusin??dari dulu saya tidak pernah berhasil menjalin
hubungan menuju ke jenjang pernikahan padahal saya selalu serius bila menjalin
hubungan percintaan dan usia saya juga member kepercayaan pada pasangan saya
bahwa saya serius menjalani hubungan..
Saya : yaaaa
sabar aja mas..berarti mas sama pasangan mas yang kemarin emang belum
jodoh...saya percaya kalo’ jodoh itu gak bakalan lari kemana...Menurut saya
dalam menjalin hubungan (percintaan) ada 3 posisi yaitu : 1) Mencintai ,2)Dicintai,
3) Mencintai dan Dicintai..nahh
sekarang mas berada pada posisi yang mana?
Teman : Saya
berada pada posisi 1 (mencintai)
Saya : Jika
mas berada pada posisi mencintai..maka mas hanya bisa memberi semaksimal apa
yang bisa mas berikan kepada pasangan mas....sepakat?
Teman : Iya
saya sepakat..maka dari itu saya bertanya kenapa saya diputusin...apa yang
salah?
Saya : Ini
berarti bahwa selama ini mas memberi semaksimal apa yang bisa mas berikan
kepada pasangan mas...dan ini lah idealnya mencintai..Bila mas mencintai
seseorang, mas hanya bisa memberi semaksimal kemampuan mas walau pun mas tidak
mendapatkan balasan (feed back) yang sama seperti apa yang mas berikan dan itu
adalah resiko karena mas mencintai. Sepakat atau tidak?
Teman : Iya
saya sepakat.....
Saya : Disaat
mas mencintai dan tidak mendapat respon yang sama seperti yang mas berikan
kepada pasangan..mas jangan berkecil hati dan menyalahkan diri mas bahwa ada yang
salah dengan mas....besar kemungkinan bahwa pasangan mas tidak menyadari bahwa
dia berada pada posisi “dicintai” karena orang yang tahu bahwa dia dicintai
akan memberi atensi kepada orang yang mencintai nya...berarti mas dengan
pasangan mas emang belum jodohnya...
Teman : Makasih
yaaa..kamu sangat wise menanggapinya...mood saya jadi kembali membaik..
Saya : It’s
Ok mas bro...
Ini adalah contoh tingkah
laku orang yang tidak sabaran lalu kemudian menjustifikasi bahwa dia tidak
mendapatkan keadilan...sebenarnya sabar
adalah solusi bagi mereka yang tidak mendapatkan solusi...
4. Putus asa di tengah asa yang sebenarnya
hanya belum menghampiri
Ini adalah tingkah laku tidaksabaran tingkat
tinggi..Lantaran asa belum menghampiri namun sudah putus asa duluan...banyak
diantara kita yang menyangka bahwa manusia adalah penentu (dengan jalan
berusaha dan bersungguh-sungguh) namun sadar kah kita bahwa terlepas dari
usaha...yang menetukan kejadiannya adalah waktu...bagaimana pun usaha manusia
bila waktunya belum datang, maka apa akan tercapai tujuan itu???waktu adalah
penentu namun wkatu ini lah yang membuat manusia menjadi tidaksabaran...cepat
atau lambat itu lah waktu..maka setelah berusaha bersungguh-sungguh tentu nya
harus lah dilengkapi dengan bersabar. Terkadang proses itu terasa monoton namun
proses tetap lah proses...walau pun proses itu monoton namun tetap saja proses
itu sementara berproses...
Saya hanya lah
manusia biasa yang belajar melalui pengalaman dan kemudian saya mempelajari
bagaimana cara membahasakan nya..tentunya ini senantiasa untuk berbagi dengan
saudara saya diluar sana..Besar harapan saya tulisan ini bisa membantu
membahasakan hal-hal yang belum bisa saudara saya bahasakan.......
0 komentar:
Post a Comment