Sunday, March 25, 2012

Ketidaksabaran Manusia yang Menyengsarakan Dirinya Sendiri

Manusia terlalu sering mengeluhkan hal-hal yang diinginkan atau hal-hal yang dilakukan dan dilaluinya untuk sebuah pengharapan nya. Tidak sedikit yang bertingkah laku seperti ini, baik itu karena pembawaan sifat atau hanya suatu cara untuk menghilangkan kekhawatiran namun tetap saja memperlihatkan ketidaksabaran dari Si manusia tersebut. Hasil observasi tingkah laku beberapa orang disekitar saya memberikan beberapa kriteria ketidaksabaran yang menyengsakarakan dirinya sendiri yaitu sebagai berikut:
 1.       Mengeluh
Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “keluh : terlahirnya perasaan susah (krn menderita sesuatu yg berat, kesakitan, dsb)” dan “mengeluh : menyatakan susah krn penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dsb)”. Sering sekali orang-orang  disekitar kita mengeluh akan hal yang telah dikerjakan nya dengan usaha yang maksimal tetapi belum menemui titik pencapaiannya (titik pencapaian nya lebih lama dari yang direncanakan). Walau demikian, banyak juga yang mengeluh hanya sebatas menghilangkan kekhawatiran mereka (sama hal nya dengan berteriak sekencang-kencang nya untuk mendapatkan perasaaan lega).
Namun apa pun maksud atau bentuk dari keluhan si manusia tetap saja ini melambangkan ketidaksabaran dan ketidakdewasa-an dalam menghadapi sesuatu hal yang berujung pada tingkah laku “Mengeluh”...Apa sih susah nya bila kita bersikap diam dan tawakkal kepada-NYA, berserah diri dan mengeluh hanya kepada-NYA dan hanya DIA yang tahu akan sengsaranya manusia diatas kekuasaan dan kehendak-NYA yang tidak mampu manusia terka.
2.       Memaksakan kehendak tanpa memperhatikan kondisi
Terkadang manusia berada pada posisi tidak bisa berbuat sesuatu untuk mendukung apa yang direncanakan lantaran bergantung pada kondisi yang bisa mendukung nya. Hal seperti ini terjadi karena si manusia masih bergantung kepada sesuatu diluar dari usahanya (entah itu dari orang lain sebagai sponsor utama atau dari lingkungan dalam artian menunggu waktu yang tepat dari proses). Hal seperti ini mendorong si manusia untuk melakukan hal yang tidak direncanakan sebelumnya yang menjadi wujud akan ketidaksabaran nya. Bagaimana bisa melakukan sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya untuk mengubah (mempercepat proses) dari sesuatu yang telah direncanakan...sebuah perbuatan yang tidak mempertimbangkan tingkat kegagalan dan keberhasilan. Padahal si manusia ini hanya lah perlu untuk duduk, beraktifitas yang menyenangkan sambil menunggu berjalannya proses yang dia nanti dan hasil dari proses yang sesuai dengan yang diinginkannya (idealnya suatu pengharapan dari proses yang terencana).
3.       Merasa tidak mendapatkan keadilan
Orang-orang yang tidak sabar dan telah menjalani dua dari tingkah laku yang sudah saya sebutkan diatas , maka akan merasa tidak mendapatkan keadilan. Keadaan seperti ini akan terjadi apabila si manusia merasa telah melakukan usaha seideal dan semaksimal mungkin namun dia tidak mendapatkan hasil yang sesuai keinginan/harapan dari usahanya. Saya akan memberi contoh kasus yang dialami teman saya. Dua hari yang lalu, saya diajak chat sama teman saya, teman saya ini adalah pria yang tergolong usia nya bukan pemuda lagi namun dia masih bujangan, dia merasa galau yang berbuntut kesedihan (dari perkataannya)....dia mengajak saya chat dan terjadilah percakapan seperti ini:
Teman  :   Met malam...saya lagi galau nih..
Saya       :   Malam jugaaaa....galau kenapa (lebaayy banget nih orang, udah dewasa begini masih galau)
Teman  :   Salah saya apaa?Apakah saya cowok yang jahat?kenapa saya diputusin padahal saya sudah mencintai dengan tulus dan maksimal menjalani hubungan?tolong bantu saya menghadapi ke-galau-an saya ini...
Saya       :   Saba raja mas...jodoh gak kemana kok..yang penting sabar aja...
Teman  :   Sabar..sabar..saya kurang baik apa dong...saya kan udah member kasih saying dengan tulus tapi kenapa saya tetap aja diputusin??dari dulu saya tidak pernah berhasil menjalin hubungan menuju ke jenjang pernikahan padahal saya selalu serius bila menjalin hubungan percintaan dan usia saya juga member kepercayaan pada pasangan saya bahwa saya serius menjalani hubungan..
Saya       :   yaaaa sabar aja mas..berarti mas sama pasangan mas yang kemarin emang belum jodoh...saya percaya kalo’ jodoh itu gak bakalan lari kemana...Menurut saya dalam menjalin hubungan (percintaan) ada 3 posisi yaitu : 1) Mencintai ,2)Dicintai,
                    3) Mencintai dan Dicintai..nahh sekarang mas berada pada posisi yang mana?
Teman  :   Saya berada pada posisi 1 (mencintai)       
Saya       :   Jika mas berada pada posisi mencintai..maka mas hanya bisa memberi semaksimal apa yang bisa mas berikan kepada pasangan mas....sepakat?
Teman  :   Iya saya sepakat..maka dari itu saya bertanya kenapa saya diputusin...apa yang salah?
Saya       :   Ini berarti bahwa selama ini mas memberi semaksimal apa yang bisa mas berikan kepada pasangan mas...dan ini lah idealnya mencintai..Bila mas mencintai seseorang, mas hanya bisa memberi semaksimal kemampuan mas walau pun mas tidak mendapatkan balasan (feed back) yang sama seperti apa yang mas berikan dan itu adalah resiko karena mas mencintai. Sepakat atau tidak?
Teman  :   Iya saya sepakat.....
Saya       :   Disaat mas mencintai dan tidak mendapat respon yang sama seperti yang mas berikan kepada pasangan..mas jangan berkecil hati dan menyalahkan diri mas bahwa ada yang salah dengan mas....besar kemungkinan bahwa pasangan mas tidak menyadari bahwa dia berada pada posisi “dicintai” karena orang yang tahu bahwa dia dicintai akan memberi atensi kepada orang yang mencintai nya...berarti mas dengan pasangan mas emang belum jodohnya...
Teman  :   Makasih yaaa..kamu sangat wise menanggapinya...mood saya jadi kembali membaik..
Saya       :   It’s Ok mas bro...
Ini adalah contoh tingkah laku orang yang tidak sabaran lalu kemudian menjustifikasi bahwa dia tidak mendapatkan keadilan...sebenarnya sabar adalah solusi bagi mereka yang tidak mendapatkan solusi...
4.       Putus asa di tengah asa yang sebenarnya hanya belum menghampiri
Ini adalah tingkah laku tidaksabaran tingkat tinggi..Lantaran asa belum menghampiri namun sudah putus asa duluan...banyak diantara kita yang menyangka bahwa manusia adalah penentu (dengan jalan berusaha dan bersungguh-sungguh) namun sadar kah kita bahwa terlepas dari usaha...yang menetukan kejadiannya adalah waktu...bagaimana pun usaha manusia bila waktunya belum datang, maka apa akan tercapai tujuan itu???waktu adalah penentu namun wkatu ini lah yang membuat manusia menjadi tidaksabaran...cepat atau lambat itu lah waktu..maka setelah berusaha bersungguh-sungguh tentu nya harus lah dilengkapi dengan bersabar. Terkadang proses itu terasa monoton namun proses tetap lah proses...walau pun proses itu monoton namun tetap saja proses itu sementara berproses...

Saya hanya lah manusia biasa yang belajar melalui pengalaman dan kemudian saya mempelajari bagaimana cara membahasakan nya..tentunya ini senantiasa untuk berbagi dengan saudara saya diluar sana..Besar harapan saya tulisan ini bisa membantu membahasakan hal-hal yang belum bisa saudara saya bahasakan.......
 

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates