Pemanfaatan Kawasan Hutan Rakyat di Dusun Holiang Desa Cenrana Kec.Camba
Hutan Rakyat Desa Cenrana Kec Camba Sul-Sel |
Pengelolaan
kawasan hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Holiang Desa Cenrana
Kecamatan Camba adalah dengan pola monokultur yaitu hanya menanam tanaman
kemiri saja dan pola agroforestryuka tradisional yaitu dengan memadukan tanaman
jati, kemiri, coklat/kakao, jagung, dan kacang tanah. Aktifitas pemanfaatan
hutan oleh masyarakat Dusun ngelolHoliang dalam mengelola kawasan hutan kemiri
yaitu meliputi kegiatan persiapan lahan, pembukaan lahan, pengadaan bibit,
penanaman, dan pemeliharaan tanaman kemiri.
1.
Persianpan
Lahan
Kegiatan
persiapan lahan ini dilaksanakan pada akhir musim kemarau yaitu pada bulan
Agustus atau September dengan cara menentukan lokasi, membuka lahan dan
mengelolahnya untuk persiapan penanaman kemiri dan tanaman musiman, seperti
kacang tanah dan jagung. Pada kegiatan ini petani dibantu oleh beberapa anggota
keluarganya.
Pada kegiatan
persiapn lahan, petani kemiri juga juga melakukan penentuan lokasi penanaman
kemiri. Petani lebih memilih daerah yang lokasinya tidak jauh dari tempat
tinggalnya, topografinya datar dan berada pada daerah lembah. Apabila petani
tidak memiliki lokasi yang demikian, terpaksa petani mencari lokasi yang lebih
jauh dari pemukimannya. Dimana pola permukiman masyarakat didalam kawasan hutan
adalah menyebar mengikuti lahan sehingga petani dapat melakukan budidaya, baik
tanaman semusim dibawah tegakan kemiri secara lebih efisien.
2.
Pembukaan
Lahan
Sebelum kegiatan
pembukaan lahan dilakukan, terlebih dahulu petani menentukan batas-batas lahan
yang akan dibuka. Kegiatan pembukaan lahan dilaksanakan pada akhir musim
kemarau yaitu bulan Agustus dan September. Selanjutnya petani melakukan
pembatasan vegetasi dimulai pada tumbuhan bawah seperti semak dan alang-alang,
kemudian menebang pohon-pohon. Pohon-pohon yang telah ditebang digunakan untuk
keperluan bahan kayu bakar, bahan pagar areal, dan bahan bangunan.
Untuk pembersihan
lahan dan pembukaan lahan dilakukan dengan cara pembakaran yang juga bertujuan
agar tanah menjadi panas sehingga memudahkan perkecambahan benih kemiri.
Selanjutnya sisa-sisa kayu yang tidak habis terbakar dipotong-potong untuk
disiapkan dibakar kembali. Kegiatan pembukaan lahan dilakukan oleh pemilik
lahan. Pemilik lahan mengelola lahan tersebut kurang lebih tiga tahun untuk
ditanami tanaman semusim seperti jagung, kacang tanah, dan sayur mayur
disamping tanaman kemiri sebagai tanaman utama. Setelah tanaman kemiri tersebut
mencapai usia empat tahun maka lahan tersebut tidak lagi ditanami tanaman
semusim dan tanaman kemiri sebagai tanaman pokok.
Penanaman Tanaman Semusim Selama Kurang Lebih Tiga Tahun |
3.
Pengadaan
Bibit
Hal yang penting
menetukan keberhasilan dalam pemanenan yaitu pengadaan bibit. Pengadaaan bibit
dilakukan terdiri atas dua kegiatan yaitu pengadaan benih dan pengadaan bibit.
a. Pengadaan
benih
Petani
hutan di Dusun Holiang selama ini memilih pohon untuk pengadaan benih. Pohon
yang dipilih sebagai sumber benih pohon adalah pohon kemiri yang berumur lebih
dari 15 tahun, berbuah lebat dan berbuah setiap tahun, mempunyai tajuk yang
lebar, kualitas buah kemiri yang baik yang dicirikan dengan isinya utuh atau
tidak pecah pada saat dikupas.
Pengambilan
benih dari pohon induk dilakukan pada bulan November yakni pada akhir musim
berbuah atau kurang lebih tiga bulan sebelum penanamn. Benih tersebut
dikumpulkan kemudian dikeringkan selama satu hari lalu disimpan digudang
petani.
b. Pengadaan
bibit
Bibit
tanaman kemiri diperoleh petani melalui persemaian atau dari anakan yang tumbuh
secara alami dibawah pohon kemiri. Pengadaan bibit melalui persemaian
diperlukan waktu 5-7 bulan dan biaya yang relative besar, akan tetapi
prosentase pertumbuhannya lebih besar.
Pemilihan
bibit dari anakan alam dilakukan dengan memperhatikan induk pohon kemiri diatasnya.
Anakan alam yang terdapat di bawah pohon kemiri yang pertumbuhannya baik,
batang tegak, sehat, tidak terserang hama dan penyakit serta berbuah lebat,
berumur lebih dari 10 tahun. Pengambilan bibit dilakukan dengan sistem
pencabutan. Keuntungan dari pengadaan bibit dari anakan ala mini adalah waktu
yang dibutuhkan lebih singkat dan biaya murah.
4.
Penanaman
Setelah kegiatan
pembakaran dan pembersihan lahan dilakukan, dilanjutkan dengan kegiatan
penanaman pada awal musim hujan. Penanaman dilakukan dengan cara menanam benih
atau bibit setelah lahan dibakar dan dibersihkan. Benih kemiri ditanam sedalam
20 cm atau sampai ujung dari benih kelihatan sedikit diatas permukaan tanah,
benih akan berkecambah setelah 2-3 minggu. Penanaman dalam bentuk bbit
dilakukan dengan membuat lubang tanaman 20x15x15 cm.
Waktu penanaman
kemiri dilakukan pada awal musim hujan yaitu akhir bulan November atau Desember
untuk selanjutnya dilakukan penanaman tanaman semusim seperti kacang tanah dan
sayur-sayuran. Usaha tani ini dilakukan selama 2-3 tahun atau sampai tanaman
semusim tidak dapat diusahakan lagi karena lahan tersebut sudah tertutupoleh
tajuk tanaman kemiri.
Jarak
tanaman kemiri sebagai tanaman sela pada tanaman kakao digunakan jarak tanam
8x8 meter anatara tanaman sela dan jarak tanam untuk tanaman kakao yaitu
1,5x1,5 meter sehingga diantara tanaman kemiri terdapat tanaman kakao 4-5
pohon. Tanaman kakao menjadi pilihan petani karena kakao merupakan tanaman yang
membutuhkan naungan untuk mengurangi pencahayaan penuh sehingga dapat ditanami
dibawah tanaman kemiri sebagai tegakan utama.
5.
Pemeliharaan
tanaman
Pemeliharaan
tanaman kemiri dilakukan terutama untuk menghilangkan persaingan dengan gulma.
Pemeliharaan ini dilakukan secara intensif selama tiga tahu pertama dimana pada
saat itu masih bisa dilakukan penanaman tumpangsari diantara tanaman kemiri
seperti kacang tanah, cabe, dan sayur-sayuran. Setelah umur tiga tahun petani
tidak dapat lagi menanam tanaman semusim, hanya menunggu hasil lahan lain
seperti pisang selama kurang lebih satu tahun hingga kemiri sudah siap berproduksi.
Pemeliharaan tanaman kemiri selanjutnya tidak lagi dilakukan secara intensif.
Pemelihraan
kemiri hanya dilakukan pada saat menjelang pemungutan hasil atau hany sekali
dalam sethaun yang dilakukan hingga
akhir bulan januari. Pemeliharaan secar berkala dilakukan petani hanya dalam
waktu-waktu tertentu seperti kemiri mulai berbunga atau pada saat mulai
berbuah. Bentuk pemeliharaan secara berkala berupa penebasan atau pembersihan
tanaman pengganggu yang ada dibawah tegakan kemiri.
0 komentar:
Post a Comment