Thursday, March 22, 2012

Pemanfaatan Kawasan Hutan Rakyat di Dusun Holiang Desa Cenrana Kec.Camba


Pemanfaatan Kawasan Hutan Rakyat di Dusun Holiang Desa Cenrana Kec.Camba
Hutan Rakyat Desa Cenrana Kec Camba Sul-Sel
Pengelolaan kawasan hutan yang dilakukan oleh masyarakat di Dusun Holiang Desa Cenrana Kecamatan Camba adalah dengan pola monokultur yaitu hanya menanam tanaman kemiri saja dan pola agroforestryuka tradisional yaitu dengan memadukan tanaman jati, kemiri, coklat/kakao, jagung, dan kacang tanah. Aktifitas pemanfaatan hutan oleh masyarakat Dusun ngelolHoliang dalam mengelola kawasan hutan kemiri yaitu meliputi kegiatan persiapan lahan, pembukaan lahan, pengadaan bibit, penanaman, dan pemeliharaan tanaman kemiri.

1.      Persianpan Lahan
Kegiatan persiapan lahan ini dilaksanakan pada akhir musim kemarau yaitu pada bulan Agustus atau September dengan cara menentukan lokasi, membuka lahan dan mengelolahnya untuk persiapan penanaman kemiri dan tanaman musiman, seperti kacang tanah dan jagung. Pada kegiatan ini petani dibantu oleh beberapa anggota keluarganya.
Pada kegiatan persiapn lahan, petani kemiri juga juga melakukan penentuan lokasi penanaman kemiri. Petani lebih memilih daerah yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya, topografinya datar dan berada pada daerah lembah. Apabila petani tidak memiliki lokasi yang demikian, terpaksa petani mencari lokasi yang lebih jauh dari pemukimannya. Dimana pola permukiman masyarakat didalam kawasan hutan adalah menyebar mengikuti lahan sehingga petani dapat melakukan budidaya, baik tanaman semusim dibawah tegakan kemiri secara lebih efisien.
2.      Pembukaan Lahan
Sebelum kegiatan pembukaan lahan dilakukan, terlebih dahulu petani menentukan batas-batas lahan yang akan dibuka. Kegiatan pembukaan lahan dilaksanakan pada akhir musim kemarau yaitu bulan Agustus dan September. Selanjutnya petani melakukan pembatasan vegetasi dimulai pada tumbuhan bawah seperti semak dan alang-alang, kemudian menebang pohon-pohon. Pohon-pohon yang telah ditebang digunakan untuk keperluan bahan kayu bakar, bahan pagar areal, dan bahan bangunan.
Untuk pembersihan lahan dan pembukaan lahan dilakukan dengan cara pembakaran yang juga bertujuan agar tanah menjadi panas sehingga memudahkan perkecambahan benih kemiri. Selanjutnya sisa-sisa kayu yang tidak habis terbakar dipotong-potong untuk disiapkan dibakar kembali. Kegiatan pembukaan lahan dilakukan oleh pemilik lahan. Pemilik lahan mengelola lahan tersebut kurang lebih tiga tahun untuk ditanami tanaman semusim seperti jagung, kacang tanah, dan sayur mayur disamping tanaman kemiri sebagai tanaman utama. Setelah tanaman kemiri tersebut mencapai usia empat tahun maka lahan tersebut tidak lagi ditanami tanaman semusim dan tanaman kemiri sebagai tanaman pokok.

Penanaman Tanaman Semusim Selama Kurang Lebih Tiga Tahun


3.      Pengadaan Bibit
Hal yang penting menetukan keberhasilan dalam pemanenan yaitu pengadaan bibit. Pengadaaan bibit dilakukan terdiri atas dua kegiatan yaitu pengadaan benih dan pengadaan bibit.
a.       Pengadaan benih
Petani hutan di Dusun Holiang selama ini memilih pohon untuk pengadaan benih. Pohon yang dipilih sebagai sumber benih pohon adalah pohon kemiri yang berumur lebih dari 15 tahun, berbuah lebat dan berbuah setiap tahun, mempunyai tajuk yang lebar, kualitas buah kemiri yang baik yang dicirikan dengan isinya utuh atau tidak pecah pada saat dikupas.
Pengambilan benih dari pohon induk dilakukan pada bulan November yakni pada akhir musim berbuah atau kurang lebih tiga bulan sebelum penanamn. Benih tersebut dikumpulkan kemudian dikeringkan selama satu hari lalu disimpan digudang petani.
b.      Pengadaan bibit
Bibit tanaman kemiri diperoleh petani melalui persemaian atau dari anakan yang tumbuh secara alami dibawah pohon kemiri. Pengadaan bibit melalui persemaian diperlukan waktu 5-7 bulan dan biaya yang relative besar, akan tetapi prosentase pertumbuhannya lebih besar.
Pemilihan bibit dari anakan alam dilakukan dengan memperhatikan induk pohon kemiri diatasnya. Anakan alam yang terdapat di bawah pohon kemiri yang pertumbuhannya baik, batang tegak, sehat, tidak terserang hama dan penyakit serta berbuah lebat, berumur lebih dari 10 tahun. Pengambilan bibit dilakukan dengan sistem pencabutan. Keuntungan dari pengadaan bibit dari anakan ala mini adalah waktu yang dibutuhkan lebih singkat dan biaya murah.
4.      Penanaman
Setelah kegiatan pembakaran dan pembersihan lahan dilakukan, dilanjutkan dengan kegiatan penanaman pada awal musim hujan. Penanaman dilakukan dengan cara menanam benih atau bibit setelah lahan dibakar dan dibersihkan. Benih kemiri ditanam sedalam 20 cm atau sampai ujung dari benih kelihatan sedikit diatas permukaan tanah, benih akan berkecambah setelah 2-3 minggu. Penanaman dalam bentuk bbit dilakukan dengan membuat lubang tanaman 20x15x15 cm.
Waktu penanaman kemiri dilakukan pada awal musim hujan yaitu akhir bulan November atau Desember untuk selanjutnya dilakukan penanaman tanaman semusim seperti kacang tanah dan sayur-sayuran. Usaha tani ini dilakukan selama 2-3 tahun atau sampai tanaman semusim tidak dapat diusahakan lagi karena lahan tersebut sudah tertutupoleh tajuk tanaman kemiri.
 Jarak tanaman kemiri yang ditanam petani bervariasi tergantung dari tujuan yang diharapkan oleh petani. Jika lahan diusahakan direncanakan untuk tanaman sela maka jarak tanaman kemiri yang digunakan adalah 8x8 meter. Bila lahan yang digarap oleh petani tidak direncanakan untuk tanaman sela maka jarak tanam yang digunakan adalah 6x6 meter.
Jarak tanaman kemiri sebagai tanaman sela pada tanaman kakao digunakan jarak tanam 8x8 meter anatara tanaman sela dan jarak tanam untuk tanaman kakao yaitu 1,5x1,5 meter sehingga diantara tanaman kemiri terdapat tanaman kakao 4-5 pohon. Tanaman kakao menjadi pilihan petani karena kakao merupakan tanaman yang membutuhkan naungan untuk mengurangi pencahayaan penuh sehingga dapat ditanami dibawah tanaman kemiri sebagai tegakan utama.

5.      Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman kemiri dilakukan terutama untuk menghilangkan persaingan dengan gulma. Pemeliharaan ini dilakukan secara intensif selama tiga tahu pertama dimana pada saat itu masih bisa dilakukan penanaman tumpangsari diantara tanaman kemiri seperti kacang tanah, cabe, dan sayur-sayuran. Setelah umur tiga tahun petani tidak dapat lagi menanam tanaman semusim, hanya menunggu hasil lahan lain seperti pisang selama kurang lebih satu tahun hingga kemiri sudah siap berproduksi. Pemeliharaan tanaman kemiri selanjutnya tidak lagi dilakukan secara intensif.
Pemelihraan kemiri hanya dilakukan pada saat menjelang pemungutan hasil atau hany sekali dalam sethaun yang dilakukan  hingga akhir bulan januari. Pemeliharaan secar berkala dilakukan petani hanya dalam waktu-waktu tertentu seperti kemiri mulai berbunga atau pada saat mulai berbuah. Bentuk pemeliharaan secara berkala berupa penebasan atau pembersihan tanaman pengganggu yang ada dibawah tegakan kemiri.

0 komentar:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates